Skip to main content

5 Atraksi Sulap Berujung Kematian

Sulap bukanlah suatu seni yang berbau klenik ataupun supernatural, tetapi setiap trik sulap mempunyai cara dan keterampilan yang dapat dijelaskan. Oleh karena itu sebelum sulap ditunjukan kepada penonton, seorang pesulap harus berlatih dan mempersiapkannya semuanya secara matang agar penampilannya dapat berjalan dengan lancar.

Namun tidak semua trik sulap yang dimainkan dapat berjalan seperti yang sudah direncanakan, karena bisa saja faktor ketidaksengajaan ataupun kelalaian bisa membuat kekacauan yang bisa menimbulkan luka yang sangat serius atau berujung pada kematian pada sang pesulap.

Seperti 5 kasus kematian yang berikut ini, kejadian nahas menimpa para pesulap dunia yang sedang menampilkan atraksi sulapnya, tetapi harus berakhir dengan sangat tragis.

#1. Joseph W. Burrus

 
Joseph W. Burrus adalah seorang pesulap yang terkenal dengan nama panggung 'Amazing Joe'. Pada malam Halloween tahun 1992 yang bertepatan dengan ulang tahun kematian Harry Houdini, dia melakukan sebuah atraksi sulap yang pernah gagal dilakukan oleh idolanya tersebut, yaitu 'Burried Alive' atau dikubur secara hidup-hidup. Trik sulap ini dimainkan dengan cara tubuh terikat oleh rantai, lalu dimasukkan ke dalam peti mati yang kemudian dikunci dari luar dan dimasukkan ke dalam liang yang nantinya dituangkan campuran semen untuk menutupinya. Pesulap yang memainkan trik ini harus dapat lolos dan keluar dari kurungan tersebut. Tetapi nahas beberapa saat setelah semen dituangkan, peti mati yang digunakan tidak mampu menahan berat dari semen dan membuat hancur. Hal tersebut akhirnya mengubur Joseph W. Burrus hidup-hidup tanpa sempat bisa keluar dan lolos dari mati peti.

#2. Royden Joseph Gilbert Raison de la Genesta

 
Royden Joseph Gilbert Raison de la Genesta adalah pesulap asal Amerika yang terkenal pada tahun 1920-an. Atraksi andalannya adalah meloloskan diri dari dalam tong susu. Pada tahun 1930, trik tong susu yang membuat namanya menjadi besar dan terkenal justru harus menewaskannya. Tong susu yang digunakan saat itu ternyata terdapat sebuah penyok, hal tersebut akhirnya membatasi ruang geraknya untuk bisa lolos dan keluar. Royden Joseph Gilbert Raison de la Genesta gagal membebaskan dirinya dan tewas tenggelam di dalam tong susu.

#3. Sigmund Neuberger

 
Sigmund Neuberger adalah pesulap asal Jerman yang populer di awal abad 20 dengan julukan 'The Great Lafayette'. Sigmund termasuk pesulap dengan bayaran tertinggi pada zaman itu. Ia meninggal akibat kebakaran saat melakukan atraksi di Empire Palace Theatre, Edinburgh, Inggris pada tahun 1911. Kebakaran yang terjadi diakibatkan kesalahanan teknis pada lampu bawah panggung, saat itu penonton mengira jika kebakaran tersebut adalah salah satu bagian dari aksi ekstremnya. Tetapi api terus membesar dan akhirnya membuat penonton sadar kemudian semua lari panik ketakutan. Saat kebakaran terjadi Sigmund Neuberger sebenarnya sudah melarikan diri, namun ia kembali lagi ke dalam karena ingin menyelamatkan kudanya. Nahas aksi ingin menyelamatkan kudanya, justru membuat ia ikut terbakar dan tewas.

#4. Chung Ling Soo

 
William Robinson atau yang dikenal dengan nama panggung Chung Ling Soo, merupakan seorang pesulap terkenal asal Amerika pada awal abad 19. Ia memakai nama tersebut karena disetiap atraksinya selalu memainkan peran sebagai seorang pesulap asal China. Aksi dari pesulap ini terhenti oleh atraksinya sendiri yang sering ia mainkan yaitu menangkap peluru yang ditembakan kepadanya. Chung Ling Soo sebetulnya sudah sering sukses melakukan aksi tersebut, namun dalam atraksinya pada Maret 1918 yang berjudul 'Condemned to Death by the Boxers' dia gagal melakukan trik yang sudah sering dilakukannya. Peluru yang ditembakkan menembus dadanya dan membuatnya meninggal dalam panggungnya tersebut.

#5. Charles Rowan

 
Charles Rowan, pria yang lebih dikenal dengan sebutan 'Karr the Magician' atau 'Karr Mysterious' adalah seorang pesulap dari Afrika Selatan. Pesulap yang populer pada tahun 1920 sampai 1930 ini, terkenal dengan aksinya dalam meloloskan diri dari maut. Aksi maut pada tahun 1930 di Springfontein, Afrika Selatan, menjadi atraksi terakhirnya. Saat itu Charles Rowan melakukan aksi 'straight jacket', yaitu dirinya diikat menggunakan jaket kemudian sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menuju ke arahnya untuk menabrak. Nahas, ia kali ini gagal meloloskan diri tepat waktu dan akhirnya tertabrak yang membuat kakinya hancur terlindas oleh mobil.

Comments